Anak-anaknya di desa berdatangan
menyambangi daerah kumuh sana
katanya pergi untuk menyusu
mereka butuh gizi dari ibunya
ibu mertua di desa tak cakap membesarkannya
Bagaimana mereka tidak bergantung
ibu kota yang kandung selalu dinanti
di kakinya mereka meng-aduh, merintik air mata
segala megah disuguhkannya
tetapi mereka tetap ingin pulang, memadu sua dengan kekasih