Cari Blog Ini

Senin, 06 April 2020

Pandemi

Antrean panjang bus Trans Jakarta pasca pembatasan operasional transportasi umum - fin.co.id

Ekonomi macet di beranda
Dulu teriak dukung kapitalis
Kini dijegal sosialis bab empati
Pecat karyawan, rumahkan, atau kolaps
Wahai kaum borjuis
Ego akan melahapmu mentah-mentah

Di pasar, kandang, dan toko kelontong
Permintaan menurun
Tapi harap terlampau tinggi
Setinggi harapan para penjaja Tanah Abang
Di rumah, tudung nasi mereka malu
Lapar menggunung di atas meja
Sementara masyarakat kelas atas
Ramaikan monopoli masker dan hand sanitizer

Pemimpin bikin blunder sendiri
Batasi operasional tapi lupa koordinasi
Anggota kabinet asyik main lempar tanggung jawab
Kelimpungan mengatur siasat
Perizinan mudik keburu difinalkan
Wacana pembebasan napi koruptor bikin Najwa geram
DPR kebelet (lagi) sahkan RKUHP
Ada petinggi butuh juru bicara
yang cuap-cuapnya dibayar pakai uang rakyat pula

Pemerintah sibuk
Giatkan buzzer
Masifkan suntikan insentif
Bujuk rekrut para influencer
Rezim ini kebanyakan tim
Sedari awal memang kurang ramping
Tak seperti body mama muda
Berbanding terbalik dengan jumlah tenaga medis

#Dirumahaja jadi tagar
Kaum rebahan mulai sambat
sembari bikin kopi dalgona
Masyarakatnya latah
Palang-palang blokade tutup akses
Jalan-jalan kini sepi, rikuh
dan akun-akun info Jogja kompak tabuh genderang kangen

Bukan predikat kebal, tapi lelet
Kita harusnya belajar dari Albert Bandura
Meneladan adalah kunci
Kewaspadaan harus tak kenal batas
Bukan jemawa anggap sepele
Kelak kita akan mengingat 2020 sebagai tahun pembuktian
Mau dibawa ke mana Indonesia di tengah pandemi?

Another Post You May Interest

Your Hardliner

going to a grocery market wanna buy you a bouquet of bliss to celebrate us for not any order then the servant just tell me an anec...

What's Popular?