Suatu mula ku dapati ia menggergaji kayu-kayu 'tuk dijadikannya rak
terkadang ia bertransaksi
dalam skenario lapak transaksi uang kuno
Pagi tadi ia bercengkerama dengan lain lelaki mengenai harga dan krisis
Siangnya ia merapikan sepatunya dengan gunting, dikikisnya yang berserabut
Esoknya ia termangu
pada langkah ibu kota
Dua hari berikutnya aku makin pandai membaca gelagat
Ia mengepak kaleng-kaleng kaca berisi manisan
buah delima yang merah merekah
Sehingga ketok palulah aku; ia adalah
pegawai toko kue
Suatu hari lagi perangainya enyah dari sekitaran
Begitu juga hari-hari setelahnya
Padahal aku suka
melihat potret getir dan keterasingan, untuk dapat bersyukur
Dua hari berikutnya ia kembali
mewujud di hadapanku
Di meja ditaruhnya dompet dan setumpuk uang
Dijilati lembar demi lembar dengan liurnya
Persis seperti mandor toko di film-film kenamaan
Belakangan aku sering memergokinya disumpahserapahi
empunya toko
Naluriku meronta pada ketimpangan
kelas
Ini lebih dari sekadar pencideraan profesionalitas
Ada kuasa yang berperan
Kali kedua ia tak lagi merunduk bak
ayam kehujanan
Perlawanan kecil dipaksakan keluar
dari bilur kesakitannya
Bagus! Sesekali buruh memang harus melawan