Cari Blog Ini

Senin, 24 Desember 2018

Sesal

Bagaimana mungkin ia berkehendak mengembalikan kembali batu bata yang sudah mengambil rupa sebuah bangunan kokoh. Bagaimana bisa ia se-ceroboh menginginkan batangan-batangan sapu lidi yang telah dirautnya dengan taat itu, kembali menjadi pelepah kelapa yang utuh. Bagaimana bisa ia berhahahihi di warung kopi, ditinggalkannya yang tengah masygul di rumah seorang diri, kemudian memintanya bergembira di atas yang terpecah belah. Bagaimana bisa ia berkeinginan menggugat kembali puisi-puisi yang kadung diunggah di semua media sosialnya. Bagaimana mungkin ia melakukan protes terhadap pelukis-pelukis kenamaan itu -- yang telah menamatkan karyanya; agar menyucikan kembali kanvas itu menjadi putih safi. Bagaimana mungkin ia menginginkan agar jabang bayi kembar tak terlahir menjadi dua insan, sementara segala keturunannya baik ayah, ibu, serta sanak saudaranya yang lain jelas-jelas membawa gen itu. Bagaimana mungkin ia berpikiran mengenai lingkaran yang memunyai ujung, dan segitiga yang tak selalu memunyai tiga sisi. Bagaimana mungkin? Bagaimana bisa pikirannya yang serampangan itu menghendaki demikian, dengan waktu yang telah ia tukar untuk aktivitas yang menguji kesabaran semacam itu, dengan tenaga yang telah ia curahkan, dengan kenangan-kenangan yang mengiringi prosesnya, dalam setiap satuan semangat pada denyut nadinya, dengan peluh yang tak pernah sempat untuk ia tampung itu, dengan cibiran tetangga yang mengiringi kegilaannya akan seseorang yang didambanya itu. Coba jelaskan bagaimana lagi kau bisa membantah.

Sebab prinsipnya sama: ia menginginkan sesuatu yang bahkan mustahil.



Minggu, 25 November 2018

Review: Pemakaian Pyunkang Yul ‘Acne Line’ Selama 14 Hari

Sumber: https://itslulumd.com

Hello skincare addict! Kali ini aku mau sharing and review ‘Acne Line’ seriesnya Pyungkang Yul nih. Bagi kalian para penggemar skincare Korea tentu sudah tidak asing lagi ya dengan produk satu ini. Sedikit info, Pyunkang Yul ini merupakan produk yang dikembangkan oleh Pyeongang Herbal Skin Science Institute yang berada di Korea Selatan.

Oiya sebelum itu, kulitku ini tipe yang berminyak dan sensitif. Makanya aku sangat berhati-hati menggunakan skincare. Terlebih kulitku juga mudah tersumbat alias clog prone, nah alhasil kulit wajahku cenderung mudah berjerawat. Selama ini untuk mengatasi masalah kulit berjerawat, aku selalu menggunakan skincare yang mengandung bahan aktif yang dapat mengobati jerawat, seperti AHA, salicylic acid, benzoyl peroxide, azelaic acid, dan berbagai bahan aktif lainnya. Selain itu aku juga menggunakan niacinamide yang ampuh banget untuk memudarkan bekas jerawat. Intinya, aku selalu menggunakan produk dengan embel-embel ‘for acne skin’Begitu tahu Pyunkang Yul mengeluarkan seri barunya, yakni Acne Line, huaaa i’m very excited to try

Nah Pyungkang Yul bekerja sama dengan Troveskin Indonesia mencari 100 peserta untuk menjadi tester produknya kali ini. And I became one of the lucky people who has been chosen to try it yeay! Dua minggu lalu tepatnya tanggal 5 November, aku berkesempatan untuk mencoba rangkaian produk Acne Line dari Pyungkang Yul selama 14 hari ke depan. 


And finally I got it! Mereka mengirimkan sample produknya. Ini dia penampakan produknya guys.


Sebelum aku masuk ke review, aku mau singgung sedikit mengenai Troveskin. Jadi sembari menggunakan skincare dari Pyungkang Yul, kami diwajibkan untuk rutin setiap hari mengecek perkembangan kulit wajah. Nah apa sih Troveskin itu? Seperti yang tertulis di website resminya di www.troveskin.com:
TroveSkin is a skincare app that uses cutting edge Artificial Intelligence technology to analyze and manage your skin, helping you achieve clearer and younger skin. With the data from your skin analyses, TroveSkin then makes the most suitable and personalized recommendations of beauty products for you.
Jadi, TroveSkin ini adalah aplikasi perawatan kulit yang didukung dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sehingga mampu menganalisis dan mengelola kulit kalian guys. Kalian cukup memberikan data berupa foto selfie. Setelah itu Troveskin akan memberikan informasi seputar kondisi kulit, sekaligus memberikan rekomendasi produk kecantikan yang sesuai dengan kebutuhan dan skin concern kalian. Canggih dan mudah banget nggak sih? Sesuai visinya, it’s like having a skin clinic in your pocket. Nah maka dari itu kalian harus rajin selfie pakai Troveskin, jadi datanya akan lebih valid untuk membantu melihat perkembangan kulit kalian. Kalian bisa download aplikasi ini gratis di playstore atau pun di app store.

Ok without any futher do, let’s get started! Serangkaian Acne Line dari Pyungkang Yul ini terdiri dari lima treatment, yakni facial cleanser, toner, cream, spot cream, dan dressing mask pack yang bakal aku jelaskan satu persatu:

1. Acne Facial Cleanser (2 ml)
Facial cleanser ini memiliki tekstur gel yang sangat ringan. Klaim produk ini adalah bebas parfum dan pewarna, dengan formulasinya yang mild sehingga tidak menimbulkan iritasi (zero irritation). Cara pemakaiannya sama dengan sabun cuci muka pada umumnya. Produk ini sangat gentle untuk kulit sensitif sepertiku, dan terbukti mampu membersihkan kotoran, debu, dan sebum yang masih menempel di wajahku. Muka terasa lebih segar, lembut, dan sabun muka ini mampu kadar kelembaban dengan baik karena sama sekali tidak membuat wajahku kering. Formulasi pHnya yang rendah sangat bersahabat di kulitku. Untuk aromanya, cleanser ini tidak memiliki bau yang menyengat, semacam bau steril, bahkan hampir tidak berbau. Overall tidak ada masalah dengan baunya. Oya cleanser merupakan tipe yang  tidak kaya busa (rich foaming), karena sabun muka ini menggunakan surfaktan yang alami. Nah untuk kalian para pecinta busa dan juga kalian yang memiliki kulit berminyak seperti aku mungkin sedikit kurang greget saat memakainya. 



2. Toner (2 ml)
Toner ini memiliki tekstur cair, bening, dan sama sekali tidak lengket. Cara pemakaiannya sangat mudah. Cukup tuangkan toner pada kapas, kemudian usap pada wajah secara menyeluruh, atau bagi kalian yang ingin meminimalkan gesekan pada wajah, kalian bisa menuangnya di telapak tangan kemudian aplikasikan pada wajah secara langsung sembari tepuk perlahan. Toner ini sangat menyegarkan, lembab, sejuk, dan sama sekali tidak membuat kulit kering. Toner ini mampu mengangkat sisa-sisa kotoran yang tidak terangkat hanya dengan sabun muka atau facial cleanser.  Apa yang unik dari toner ini adalah ini datang sepaket dengan essense, yang mana dapat meringkas langkah skincare kalian. Toner ini sangat ampuh sebagai anti inflammatory karena sangat ampuh menenangkan kulitku yang mudah kemerahan. Sama sekali tidak ada sensasi perih saat pemakaian, karena memang toner ini dirancang bebas alkohol, parfum, dan pewarna yang dapat berpotensi mengiritasi kulit. Untukku yang berkulit sensitif, ada tidaknya kandungan alkohol pada skincare sangatlah berpengaruh. Apalagi saat sedang berjerawat, kulit menjadi sangat sensitif dan penggunaan skincare beralkohol merupakan pilihan buruk. Biasanya aku sangat menghindari kandungan alkohol pada toner atau penyegar karena akan membuat kulitku terasa perih, panas, menyakitkan, bahkan bisa membuat kondisi jerawat semakin parah. Sejauh ini produk tonernya adalah salah satu yang paling aku suka dari rangkaian Acne Series ini.





3. Cream (1,5 ml)
Tekstur dari creamnya sama dengan cleansernya, berbentuk gel dan bening. Satu sachetnya lebih dari cukup untuk dua kali pemakaian. Untuk produk pelembab wajah di kulit berjerawat, sejauh ini aku prefer pilih yang teksturnya gel karena memiliki konsistensi yang ringan (lightweight). Untuk kulit yang mudah berjerawat sepertiku, menggunakan produk skincare yang berlapis-lapis dan memberikan kesan tebal dan berat sangatlah mengganggu. Makanya aku suka banget sama pelembab ini karena dia mudah untuk di blend ke seluruh wajah, mudah diserap kulit, dan tidak lengket. Sesuai dengan klaimnya, cream ini juga tidak akan menutup pori-pori (clogged pores), jadi buat kalian yang kulitnya berjerawat sekaligus acne prone, ini aman! :)
Cream ini juga memberikan efek lembab yang baik. Dan seperti yang tertulis dalam ingridientsnya, cream ini oil free alias bebas minyak sehingga sangat nyaman untuk kulit berminyak seperti ku. Buat kalian yang ingin  fokus pada masalah jerawat kalian dulu, cream ini bisa menjadi pilihan produk yang tidak mengiritasi kulit.



2. Spot Cream (1 ml)
Spot creamnya memiliki tekstur yang lebih kental, juga warnanya yang lebih pekat dari creamnya. Spot cream ini bekerja dengan baik mengempiskan jerawat di wajahku. Jerawat memang lebih cepat matang, tanpa membuat kulit di sekitar jerawat menjadi over drying. Malah sebaliknya, spot creamnya bikin kulitku makin kenyal dan plump gitu. Saat diaplikasikan pada jerawat yang sedang matang, spot cream ini sedikit menimbulkan rasa perih. Tetapi tidak ada reaksi berlebih kok guys, justru saat itulah spot cream ini sedang bekerja. Untuk baunya, agak lebih sedikit menyengat daripada tiga produk di step sebelumnya, yakni cleanser, toner, dan cream. Overall aku suka sekali dengan spot cream ini yang ampuh mengempiskan jerawat ku hanya dalam 2-4 hari saja. Jerawat tidak terasa menyakitkan dan tidak menimbulkan noda bekas jerawat yang over pigmented


3. Dressing Mask Pack
Maskernya terdiri dari empat lapis potongan berbentuk persegi panjang. Kapasnya cukup lebar sehingga cukup untuk satu wajah. Pemakaiannya sama dengan sheet mask pada umumnya. Kalian tinggal menempelkannya di wajah. Kalau aku menggunakannya di area pipi kanan dan kiri, dahi, dan dagu. Aku suka banget dengan masker ini karena mampu memberikan hidrasi yang sangat baik. Essencenya pun nggak pelit sama sekali, alias melimpah hehe. Bahkan aku sampai memakaikannya ke leher dan dada. Masker ini juga membuat kulitku lebih kenyal dan segar. Setuju banget deh sama klaim si masker ini, yaitu calming, sooting, & moisturizing. Mukaku terasa lebih lembab, dan beberapa kemerahan di wajah lebih mereda. Di samping itu, ada hal yang bisa menjadi catatan untuk produk ini, yakni lembaran maskernya kurang menempel sempurna, khususnya di area pinggir muka karena memang bentuknya yang berupa potongan-potongan juga kapasnya yang cukup tebal. 


Secara keseluruhan, 
Produk ini sangat cocok dijadikan sebagai basic skincare untuk kulit berjerawat. Inti dari produk ini adalah memberikan hidrasi yang cukup. Dengan begitu, jika kulit kalian sedang iritasi, kemerahan, dan berjerawat karena penggunaan produk perawatan yang tidak cocok, kalian bisa stop and back again to the basic sampai kulit kalian membaik. Produk ini sangat tidak mengiritasi kulit, mild, gentle, dan formulanya yang ringan sangat baik untuk membuat kulit kalian 'bernapas' sebentar dari pemakaian produk chemical.
Ada beberapa manfaat yang aku notice setelah pemakaian serangkaian produk Pyunkang Yul. Aku merasa mukaku menjadi jauh lembab dan mois, kulitku yang bertekstur karena banyak whitehead yang muncul juga jauh lebih halus berkat Pyunkang Yul, wajahku juga lebih bercahaya karena kulit terhidrasi dengan baik. Terima kasih Pyungkang Yul karena telah mengeluarkan Acne Line series yang super daebak! Berikut ini rating berdasarkan impresiku terhadap masing-masing produk dalam serangkaian series Acne Line ini:

Rating (5/5):
Acne Facial Cleanser ðŸ’œðŸ’œðŸ’œ
Toner ðŸ’œðŸ’œðŸ’œðŸ’œðŸ’œ
Cream ðŸ’œðŸ’œðŸ’œðŸ’œ
Spot Cream ðŸ’œðŸ’œðŸ’œðŸ’œ
Masker 💜💜💜💜

Oya ini dia foto before - after pemakaian Pyunkang Yul Acne Line di wajahku guys!



Sekian review dariku. Terima kasih!

Kamis, 01 November 2018

Euforia


Musik dansa mengalun ramah dari rumah bercorak Belanda di seberang sana
Dari balik tirai abu fana, kerumunan tamu saling merangkul peluk dengan kekasih
Aku terduduk di bawah pohon mahoni; menyusun siasat membunuh waktu
Ah bus nomor 3A memang selalu terlambat
Belum lama fantasiku berkejaran, sorot lampu mobil VW butut memergoki senyumku
Aku buyar;
dan si butut itu pergi begitu saja tanpa urgensi apa-apa
Benar saja, hampir senewen aku dibuatnya

Padahal aku tengah asyik merindunya; saat kita berbagi noda di halaman belakang rumah
Aku si payah yang melanggar sendiri ketaatan pada nazarnya
Jikalau aku seorang religius, mungkin orang memanggilku terkutuk si pelanggar kaul kekal
Pun jika rindu adalah ilmu, mungkin kini aku seorang cendekia; aku penuh
Ampuni aku yang merindumu
Ampuni aku yang meneladan dan memuja kemayu mu

Rinduku ini terbuat dari ranum senyummu yang tergesa-gesa ku petik sore itu
Padahal, mungkin saja senyummu itu sekadar etika; tidak lebih dan tidak kurang
Tenang saja, aku tetap orang itu
Meski hatiku kalang kacau
Meski sedari mula aku menyadari bahwa aku dan kamu sangatlah rancu
Tolong abaikan saja euforiaku ini



Kamis, 04 Oktober 2018

Di Negeri Para Pendosa

Di negeri para pendosa tidak ada dakwah, yang ada hanya nyinyir
Di sana orang tak akan menekuk lutut sambil memejam 
Kecuali untuk kepentingan buang hajat dan kamar 
Tak usah kau pertanyakan, karena kau juga punya sisi pendosa
Di sana orang berkedok, semuanya berlagak jadi pelakon
Orang suci dan netral menyebut itu sandiwara, dagelan, kethoprak, hingga pertunjukan
Boleh saja.
Asal jangan sebut seni
Seni itu karya
Di negeri para pendosa, orang-orangnya tidak pamerkan itu sebagai "keahlian" pada Curriculum Vitaenya 
Bagi mereka keahlian akademik adalah pencitraan; yang fungsinya untuk genap-genap saja
Asal cuplik bukan masalah


Ah di negeri ini bahkan setan saja dicerca
Tapi sekali lagi; itu gimik
Di negeri para pendosa gimik itu wajib
Kalau kau mengenal skripsi dengan bobot SKS yang besar, ya samalah dengan gimik
Pendosa sejati adalah pekerja gimik tulen 
Makanya orang kerap keliru
Soalnya mereka luwes betul gonta-ganti topeng
Didik Ninik Thowok saja kalah
Di negeri para pendosa pula tak ada rumah sakit jiwa
Karena para bandit lebih butuh pandai besi, pengrajin
Ya kalau boleh meminjam cetak birunya Unilever; itulah penunjang sustainable living plan mereka
Di negeri itu juga aku tidak menemukan Ibu
Karena mereka telah berbelasungkawa pada para sanak kerabat sendiri
yang ada hanya aku si pendosa yang terpuji di antara kepentinganku dan pendosa lain



Kamis, 27 September 2018

Perihal Kamu

Agaknya menarik juga si jago bual itu
Dia di kejauhan situ
Gayanya memegang puntung rokok nampak begitu maskulin
Bahkan untuk seorang perokok pasif yang benci asap rokok sepertiku mengatakan demikian
Aku terlalu sibuk memuaskan prahara nurani; perihal kamu
Aku haus akan pikatnya
Si pemilik pesona Pangeran Hamlet
Hatiku terlalu dini dan gegabah
Aku mati kutu tertelan sayup-sayup kemilaunya

Ah kamu memang si pemegang kendali
Pada sosokmu aku membelot
Pada perangaimu aku terpantik; dengan karakter yang hanya seorang kamu, ya kamu
Ah bahkan menuliskan-mu pun aku buncah gelagapan
Semua-mu terasa menggugah
Hmm akan ku andaikan dengan siapa lagi ya?
Sosok pangeran idola negeri dongeng mana lagi yang begitu serakahnya ingin ku lekatkan padamu
Kamu: piawai betul membuatku simpatik
Bahkan aku terperanjat mendapatimu se-sastra itu




Sabtu, 22 September 2018

Ketakutan Paling Histeris

Gundah ini memuncak kian tak beradab
Seperti pita seluloid yang rusak
Memoriku terlalu bandel; beraninya memutar terus momen itu
Ahh bahkan mengingatnya terlalu menjengkelkan

Katanya setiap orang pasti punya rasa takut
Sepertinya kini aku mengamini ketakutan terbesarku ini
Perpisahan dan Terlupakan adalah ketakutan paling histeris
Bahkan paling tangis untuk dinegosiasikan pada Tuhan



Kamis, 20 September 2018

Jasa Perantara


Senin lalu aku berkunjung tatap pada sebuah rumah

dindingnya tersusun rapi dari papan kayu

Aku langsung bisa membaca usianya dari ruas-ruas kayu yang tergores

Mataku sedikit tergelitik pada sebuah lubang besarLotengnya ambrol; ku rasa muat untuk persembunyian anak lima tahun

Apakah angin menyapanya sedemikian riang?

Memang udaranya kelampau gigil pagi itu, bulu kudukku saja tak kuasa menahan belaiannya 

 Lubang itu menyuarakan cericit kian lantang  

seolah pasukan tikus di sana belum puas menggelar hajatan semalam suntuk

Aku menaruh curigapada sebuah kuburan baru yang ku lewati beberapa langkah sebelumnya

Taburan mawar sedari tadi mengarak langkahkudan berhenti tepat ketika suara cericit itu memecah lengang

Mungkin Beliau ingin menyampaikan salam perpisahan pada tikus-tikus loteng itumelalui aku

Baiklah Tuan

Sepertinya sang empunya sengaja mewariskan lubang besar itu

Siapa lagi kalau bukan untuk mereka yang berseliweran di gang itu

Kalaupun beliau memilih seorang pengembara seperti aku, dan bukannya warga setempat

Ah kau tahu benar cara menyanjungku Tuan


Sesekali akan ku siulkan salam kehangatan suam-suam kuku


P. S: Jangan tanya apakah ini sejenis puisi. Sebab tak pernah ada yang benar-benar puisi. Sama halnya dengan kamu yang tak pernah benar-benar puas pada satu cara mencinta.

Balada Sakit Hati

     
       Aku selalu takut untuk mencintai sepenuh hati karena pada saat itu pula, aku menyepakati konsekuensi untuk tersakiti. Sakit yang melebihi rasa sakit. Ya, teramat sakit ketika ia pergi meski tak jauh dan meski hanya sambilalu. Maka dari itu ku putuskan, aku sebagai perempuan tegar dengan gaya cuek ini untuk selalu bersikap sok cool. Pokoknya anti sakit hati! Aku begini karena aku tidak pernah berani untuk mencintai sepenuh hati. Aku memang terlalu pecundang dan oleh karenanya aku tidak pernah menikmati setiap hubungan percintaan yang ku jalani. Tetapi kalaupun boleh, aku ingin menyampaikan sedikit pembelaan. Iya donk, aku begini karena hatiku memang belum menemukan orang yang tepat untuk dicintai sepenuh hati; oleh orang dengan hati yang begitu sensitif perihal cinta ini.
     Aku heran pada keteguhan hati tiap kekasih para angkatan, baik udara, laut, maupun darat yang kerap ditinggal kekasihnya bertolak. Pikiranku janggal memikirkan bagaimana bisa mereka membina hubungan bila hanya untuk merasakan perpisahan. Coba kau pikirkan, bagaimana bisa seorang istri bertahan dan berkecukupan dalam hubungan model begitu. Memang sudah kewajiban bagi angkatan untuk menunaikan tugasnya di medan perang dan meninggalkan kekasihnya sebagai akibat yang tak disengaja dari tugasnya. Hidup memang perkara sebab akibat.
    Aku sadar bahwa setiap insan akan selalu merasakan kehilangan, dirundung kesepian dan kemalangan hanya karena tidak bersama dengan orang terdekatnya dalam suatu waktu tertentu dan oleh karena suatu alasan. Dan kita selalu dihadapkan pada pilihan antara meninggalkan atau ditinggalkan. Tetapi, tidakkah wajar apabila kita menyebutnya sebagai kurang ajar pada seorang yang telah membuat kita jatuh hati begitu jatuh, dan dengan santainya pergi dengan alasan bertugas? Sekali lagi, tidakkah? Lalu bagaimana dengan hati orang yang ditinggalkan. Aku meyakini bahwa per satuan kenangan yang terputar kembali dalam otaknya akan memunculkan satu goresan baru di hati yang ditinggalkan itu.
     Ketika dua orang atau lebih terbiasa hidup bersama, maka mereka akan saling tergantung. Begitu pula perasaan seorang kekasih yang ditinggalkan itu, pertemuan menjadi sebuah kebutuhan dan bersentuhan dapat menimbulkan kepuasan jasmani tersendiri. Dan apabila jika mereka berpisah, aku berani bertaruh bahwa mereka tidak akan sejahtera hatinya karena ada hati yang tidak terpuaskan. Tolong, dapatkah para pengembara itu mengerti? Aku bukan tidak ingin mereka sukses di negeri seberang dan mengoleh-olehkan kesuksesan itu untuk kekasihnya nanti. Atas nama perempuan yang ditinggalkan, aku hanya terlalu kaget ‘pabila kebutuhanku dirampas secara tiba-tiba.

Nb  : tidak untuk dinyanyikan.

Filosofi Luka dari Seorang Gadis

Ada banyak luka di tubuhnya
Gadis itu, seorang tegar berkepercayaan aliran Samawi
Selalu membawa doa dalam setiap goresan lukanya
Ia bersyukur karena setiap lukanya diberkati dengan ratap doa
Artinya, suatu kejadian memang digariskan untuk terjadi

Bahwasannya kita perlu menyadari segala apa di sekeliling kita, kengerian duniawi
Ia akan semakin dikuatkan di setiap goresan luka baru di tubuhnya
Gadis itu mengharu biru menyentuh setiap lukanya
Merendam bekas luka itu pada tampungan air matanya
Menyekanya dengan senyum bahagia, sebahagia saat ciuman pertama

Luka memang selalu meninggalkan bekas dan kenangan
"Bekas adalah yang kasat mata sedangkan kenangan hanya ada di sini", begitu katanya
Tentu saja tidak. Tentu jawabannya tidak selugas itu
Kenangan tidak tinggal di kening yang ia cucuk dengan jari telunjuknya
Itu bersenyawa dalam memoria pikiran kita

Gadis itu berpesan, "Sungguh, bekas yang nampak mungkin tidak sengeri dan setangis saat kenangan itu diciptakan."


Perempuan yang Bekerja

Ada seorang perempuan muda yang tak memahami dunia lelaki
Ia merasa kehilangan kemampuannya berpuisi
karena ia telah dipertemukan dengan penyandingnya
Seorang lelaki yang telah menjawab semua gundah dalam bait-bait puisinya di waktu silam

Perempuan itu mendapati
Pergumulan logika dan nurani yang terus berlangsung dalam setiap hubungan yang berbeda
bahwasannya pergumulan itu akan selalu ada
tanpa peduli siapa kekasih yang bersanding 

Ia mulai memahami dunia lelaki
Ia percaya bahwa ketika dirinya telah masuk dalam dunia itu,
ada kesepakatan lain yang dibayar dengan kepastian dan komitmen
Perempuan itu kini telah menyadari status sekaligus keseriusan itu sendiri

"Kita perempuan, harus selalu bekerja, menilai, dan mendamba sosok yang tepat"

Bawa Aku Kepada Sapardi


Bawa aku kepada Sapardi
agar aku bisa berguru dan membuktikan pada kekasih
bahwa aku ingin mencintainya dengan sederhana
Tetapi pula tak sesederhana ratap kayu kepada api yang memusnahkannya
Aku ingin aku-kamu tetap bersama menikmati secangkir puisi dari Sapardi setiap sore

Semesta yang Berteduh Di Matamu


Dari kelopak matamu

Aku melihat semesta yang bernapas
Kehebatan alam liar seakan memergokiku yang kikuk di hadapanmu

Matamu seolah menjadi titik pusat
bagi segala yang hidup dan tinggal

Di belantara sana yang ku selami
aku menemukan air terjun yang berjatuhan ke dasarnya

Di lengkung matamu
air serba berkecukupan membasahi kekeringan hati manusia

Bulu matamu ditumbuhi akar pohon dan ilalang
Hutan lebat yang mengayomi binatang-Nya

Saat senja tiba mataku berkedip seakan bangun dari daya hipnotismu
Burung-burung yang terbang itu sontak membuatku terkesiap

Mereka pergi berlarian menyambut langit yang berkilauan di wajahmu

Hinggap di Pelukan

Aku bukan petualang jauh yang membaku hantam ombak
Tidak seperti gadis kecil yang merangkai kapal dan melipat jala, seperti yang di-ode-kan Banda Neira
Bukan pula anak lelaki yang berpergian ke parade hitam, seperti yang di-ode-kan My Chemical Romance
Aku bukan penjemput paradise, seperti yang di-ode-kan Coldplay
Aku hanyalah perempuan yang sedang dalam pelukan, seperti yang di-ode-kan Payung Teduh
Aku hanyalah perempuan pencumbu hangat di bawah ketiak Bumi, sang kekasih

Ibu Kota yang Kandung

Anak-anaknya di desa berdatangan
menyambangi daerah kumuh sana
katanya pergi untuk menyusu
mereka butuh gizi dari ibunya
ibu mertua di desa tak cakap membesarkannya

Bagaimana mereka tidak bergantung
ibu kota yang kandung selalu dinanti
di kakinya mereka meng-aduh, merintik air mata
segala megah disuguhkannya
tetapi mereka tetap ingin pulang, memadu sua dengan kekasih

Jingga di Matamu


Melihat jingga di matamu adalah kekaguman paling romantis dari seorang wanita sepertiku
Duduk di pesisir sini sembari melontarkan banyolan
agar kau tertawa wahai pujaan

Kemudian aku bisa melihat mata yang berseri dan ranum
Seakan-akan siap untuk menghasilkan butiran-butiran cahaya
Pantulan cahaya jingga itu akhirnya jatuh dan membasuh keringnya hati ini 


Another Post You May Interest

Your Hardliner

going to a grocery market wanna buy you a bouquet of bliss to celebrate us for not any order then the servant just tell me an anec...

What's Popular?